Rabu, 06 Juni 2018

Analisis Novel REFRAIN Terlengkap



BUNGA RAMPAI ANALISIS NOVEL

















 











Disusun Oleh :
Zenia Afifatus Soimah


PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1 PARE
Jln.Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 Telp. (0354) 391132
Email : info@sman1pare.sch.id
KEDIRI
Tahun Pelajaran 2017/2018












 
Penulis    : Winna Efendi
Judul       : Refrain (Saat Cinta Selalu Pulang)
Genre      : Romance
Penerbit   : Gagas Media

Ringkasan
Nata dan Niki, mereka adalah dua orang yang bersahabat sejak kecil. Mereka berdua amat senang menghabiskan waktu berdua di taman belakang yang terdapat trampoline, di trampoline itulah Niki dan Nata sering bercanda dan melakukan rutinitas berdua. Hingga  pada suatu ketika, Niki bertanya kepada Nata tentang siapa yang akan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan Nata selalu berkata Niki-lah yang akan merasakan jatuh cinta terlebih dahulu. Keduanya lalu beranjak dewasa, meskipun begitu mereka tetap saling memiliki. Setiap hari mereka selalu bersama, berangkat dan pulang sekolah naik sepeda dengan Niki di bonceng Nata.
Nata merasa semenjak SMA, Niki berubah menjadi seorang perempuan yang cantik dan feminim. Perubahan itu tentu saja membuat Nata merasakan perasaan lain yaitu cinta. Entah sejak kapan, entah mengapa, dan entah bagaimana perasaan itu muncul, ia tidak tahu. Yang diketahuinya adalah ia mencintai Niki dan apa pun yang terjadi ia akan terus menyayanginya seperti itu.
Di sekolah muncullah anak pindahan dari luar negeri bernama Annalise. Anna panggilannya, ia adalah anak tunggal dari seorang model dan designer Internasional yang diidolakan oleh Niki, Vidia Rossa. Anna sering pindah-pindah sekolah demi mengikuti pekerjaan sang ibu. Anna tipe anak yang sukar berteman karena trauma akan perpisahan dengan teman yang sudah baik ia kenal, karena harus pindah sekolah. Tetapi pada akhirnya Anna bersahabat dengan Niki dan Nata.
Saat ulang tahun sekolah, Niki diajak berkenalan oleh kapten basket dari lawan SMA nya. Oliver anak terkenal dari SMA Pelita. Oliver tertarik kepada Niki dan membuat Niki jatuh cinta dengan sikap gentlemannya. Niki pun menjadi gugup ketika suatu hari Oliver mengajaknya jalan-jalan. Seketika itu Niki merasa betapa senangnya, bahwa ada cowok yang benar-benar care dengannya dan Niki langsung bercerita kepada Nata dan Anna. Nata terlihat tidak suka dengan Oliver yang gencar mendekati Niki.
Saat hari Valentine, sekolah Nata dan Niki mengadakan ajang bergengsi yaitu progam Secret Admirer. Ajang ini memang terkenal di sekolah mereka. Setiap murid yang ingin menyampaikan rasa cinta tanpa mengungkapkan identitas dapat memasukkan surat bertuliskan nama pujaan mereka ke dalam sebuah kotak yang diletakkan tersembunyi di sekolah. Surat tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya pada hari Valentine. Nata selalu menganggapnya bodoh dan pengecut, sesuatu yang tidak ada gunanya, tapi akhirnya Nata mengikuti ajang yang dianggapnya bodoh itu hanya demi mengungkapkan perasaannya pada Niki.
Ternyata diam-diam Anna menaruh rasa sayang kepada Nata. Rasa itu muncul dari awal mereka ketemu. Namun sayang, Anna kemudian mengetahui bahwa Nata menyukai Niki dari surat yang dikirim Nata di ajang Secret Admirer yang diketahui saat ini berada di tas Niki. Anna pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Nata. Awalnya Nata tidak peduli, tetapi akhirnya ia meminta saran kepada Anna tentang perasaannya.

Saat Valentine tiba, Oliver mengajak Niki untuk pulang sekolah bersama dan mengajaknya jalan-jalan. Setelah pulang dari jalan-jalan, Oliver menyatakan perasaannya kepada Niki. Karena Niki telah jatuh cinta dengan Oliver, Niki mengangguk antusias menjawab pertanyaan Oliver yang meminta Niki untuk menjadi pacarnya.

Setelah meminta pendapat Anna, Nata tidak bisa lagi menahan perasaannya pada Niki. Nata ingin mengungkapkan semua perasaannya kepada Niki. Apa balasan Niki nanti, Nata tidak peduli. Ia akan tetap menyayangi Niki seperti saat ini. Namun, sebelum Nata mengungkapkan perasaannya, Niki memotongnya dengan menceritakan bahwa dirinya dan Oliver telah berpacaran. Nata yang mendengar itu, terdiam dan tidak melanjutkan kata-katanya. Nata tersenyum pahit, untuk segala sesuatu yang sudah terlambat. Setelah bercerita, Niki jadi ingat atas pertanyaannya dulu tentang siapa yang akan jatuh cinta lebih dulu. Niki menganggap, Nata memang benar. Niki lah yang telah jatuh cinta lebih dulu. Tapi, Niki salah, ternyata Nata yang jatuh cinta lebih dulu. Ya, jatuh cinta pada sahabatnya sendiri.
Beberapa hari setelahnya, Niki mendapati brosur di mading sekolahnya. Terdapat lomba fotografi tingkat nasional. Niki teringat akan hasil potretan Anna dan langsung membujuk Anna untuk mengikuti lomba tersebut. Awalnya Anna enggan untuk mengikuti lomba tersebut. Berkat desakan Niki dan Nata akhirnya Anna pun setuju. Karena kebingungan memilih foto yang tepat, Anna mengajak Nata dan Niki ke rumahnya untuk memilih koleksi-koleksi fotonya untuk dilombakan. Pada waktu mencari, tak sengaja Niki menemukan kumpulan foto-foto Nata dalam sebuah kotak sepatu yang secara diam-diam disimpan oleh Anna. Nata kemudian memberanikan diri bertanya tentang foto-foto itu. Anna pun mengatakan bahwa ia sayang kepada Nata. Anna lalu cepat mengatakan bahwa tidak perlu ada jawaban dari Nata karena ia sudah tahu jawabannya. Nata menjadi lega dan berkata bahwa ini baru pertama kalinya ada cewek yang menyatakan langsung perasaaannya kepadanya. Mereka sepakat untuk tetap jadi sahabat.
Anna akan pindah ke Milan. Mamanya yang mengajaknya pindah hidup di Milan. Anna sedih mengingat ia akan meninggalkan kedua sahabatnya itu. Tapi harus bagaimana lagi, Anna harus mengikuti mamanya. Niki yang punya perasaan bahwa pindahnya Anna bukan karena kemauannya diungkapkan kepada Nata. Mereka berdua sepakat untuk membantu Anna menyelesaikan masalah tersebut. Dengan berhati-hati Niki mulai menceritakan apa yang dirasakan oleh Anna selama ini pada mama Anna, Vidia Rossa. Tak tinggal diam, Nata juga ikut membantu Niki menjelaskan semuanya. Mereka berhasil. Akhirnya Anna tidak jadi pindah. Mamanya juga mulai berubah. Itu semua berkat Niki dan Nata. Mereka memang sahabat yang luar biasa.

Sebentar lagi mereka lulus SMA. Nata, Anna, Oliver dan anak-anak lain telah mengetahui apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Hanya Niki mungkin yang masih bingung dengan apa yang akan ia lakukan setelah lulus. Waktu itu, Niki menunggu kepulangan Nata. Niki masuk ke kamar Nata dan secara tidak sengaja membaca lagu-lagu ciptaan Nata. Mata tertuju pada sebuah buku yang kemudian isinya membuat Niki lemas ketika ia membaca tulisan di dalamnya yang ternyata adalah tentang perasaan Nata kepadanya. Tiba-tiba Nata masuk kamar. Nata memergokinya dan Niki langsung bergerak untuk meninggalkan ruang itu, tetapi ditahan oleh Nata yang meraih tangannya dan berkata dalam suara rendah, “gue sayang lo, Nik”. Niki tidak menjawab dan langsung berlari pergi kerumahnya. Saat itu Nata merasa ia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Persahabatan Nata dan Niki pun menjadi renggang.

Suatu ketika saat akan berangkat sekolah Nata berusaha mendekati Niki, ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya dan Nata juga mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persabatannya apalagi hubungan Niki dengan Oliver. Nata hanya ingin Niki tidak menjauh darinya. Niki akhirnya berani berkata bahwa ia tetap menganggap Nata sebagai sahabatnya, tidak lebih, dan kemudian meminta maaf kalau ia tidak menerima perasaan Nata. Beberapa hari setelah kejadian itu, Niki terlihat selalu menjauhi Nata ataupun Anna. Niki memilih bergabung dengan Helena, kapten cheersnya. Terkadang Niki merasa rindu untuk berkumupul bersama Anna dan Nata. Ia hanya bisa mengintip dari rumahnya ketika Nata bercanda ria bersama Anna di trampoline. Tempat khusus dirinya bersama Nata.

SMA Pelita, sekolah Oliver akan mengadakan prom night, dan Niki diminta untuk menjadi pasangan Oliver. Namun, saat akan berangkat, Oliver menelepon Niki. Oliver bilang ia tidak bisa datang ke acara prom night karena mendadak sakit. Niki mempunyai ide, ia bergegas mengambil monopoli dan termos berisi air hangat dan langsung menuju ke rumah Oliver. Niki berencana untuk menemani oliver yang sedang sakit.

Sesampainya di rumah Oliver, satpam Oliver bilang Oliver baru saja pergi. Niki memutuskan untuk pergi ke SMA Pelita. Niki terkejut dan marah ketika melihat Oliver berpasangan dengan Helena. Helena sudah merencanakan semua itu karena ia iri kepada Niki. Helena berhasil menipu Oliver dengan mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan Zahra (cinta pertama Oliver) asal Oliver memutuskan Niki dan menjadi pasangannya di acara prom night. Oliver tega melakukan semua itu karena sangat mencintai Zahra.

Niki terkaget ketika Nata tiba-tiba menjemputnya dan mengajaknya pulang dari tempat prom night itu ketika ia sedang menangis. Sahabatnya datang menyelamatkannya. Nata datang tanpa sepengetahuan Niki. Nata tahu itu semua dari Oliver. Nata telah diberitahu oleh Oliver bahwa dirinya harus menjemput Niki. Oliver sebenarnya tidak tega melakukan itu. Akhirnya Nata dan Niki memutuskan untuk mengobrol di trampoline semalaman. Akhirnya mereka berdua kembali berbaikan.

Kelulusan akan segera tiba. Annalise memutuskan untuk kuliah, sementara Niki masih bingung. Nata tidak sanggup meninggalkan Niki, padahal ia sudah diterima di sekolah musik impiannya di luar negeri. Danny tahu apa yang terjadi pada adiknya. Ia pun menasehati agar Nata mau sekolah dan tidak perlu khawatir terhadap Niki. Anna juga tahu dan ia mendukung Nata untuk sekolah di sana. Hanya Niki yang belum tahu. Nata tak sanggup untuk memberitahu Niki, siapa yang akan menjaga Niki jika ia sekolah di luar negeri. Tapi, akhirnya Nata memberitahu Niki. Niki menangis, dan Nata menyesal telah membuat Niki menangis. Padahal Nata berjanji tidak akan membuat Niki menangis.

Malamnya, Nata tidak bisa tidur. Nata memutuskan untuk keluar menuju tarmpoline. Tak disangka, Niki telah duduk di trampoline itu. Mereka berdua akhirnya bicara. Nata mengatakan apa yang disembunyikannya tentang sekolah di luar negeri. Niki mengerti, jika itu adalah impian sahabatnya ia akan mendukungnya meskipun Niki nanti akan kesepian. Niki mengijinkan Nata sekolah di luar negeri.

Sebelum keberangkatan Nata, Nata dan Niki memutuskan untuk menghabiskan malam di atas trampoline sambil mengingat masa-masa kecilnya dulu hingga mereka berdua tertidur di atas trampoline itu. Setelah terbangun, mereka memperhatikan dua planet bersinar pagi itu, berdekatan seperti dua sahabat. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama.  Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada gadis itu.  Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan segera pulang, dan saat itu, gue gak akan melepaskan lo lagi”.

Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Sampai suatu hari Nata pulang dan memutuskan untuk mampir ke sekolah lamanya.  Teriakan seorang guru perempuan membuat Nata ingin mencari asal suara itu. Hati Nata berdegup, terpaku dan tidak mampu bergerak ketika menemukan asal suara itu. Mereka berdua saling menatap, perempuan itu seperti ingin berseru, tetapi justru hanya berbisik. Tidak ada yang berubah. Mereka masih saling memiliki, dulu, sekarang dan selamanya.








STRUKTUR NOVEL
Orientasi
Nata dan Niki adalah sahabat sejak kecil. Mereka berdua amat senang menghabiskan waktu berdua di taman belakang yang terdapat trampoline, di trampoline itulah Niki dan Nata sering bercanda dan melakukan rutinitas berdua. Saat di sekolah, ada murid baru yang bernama Anna. Anna akhirnya menjadi sahabat Nata dan Niki. Mereka selalu bersama dalam keadaan susah maupun senang.

Komplikasi
Nata merasa semenjak SMA, Niki berubah menjadi seorang perempuan yang cantik dan feminim. Perubahan itu tentu saja membuat Nata merasakan perasaan lain yaitu cinta. Namun, saat Nata akan mengungkapkan perasaannya pada Niki, Niki bercerita bahwa ia telah berpacaran dengan Oliver, kapten basket SMA Pelita. Nata akhirnya terdiam dan tidak melanjutkan kata-katanya pada Niki. Dan ia berusaha menyimpan perasaan itu. Namun tanpa Nata tahu, Anna juga menyimpan perasaan kepada Nata sejak awal mereka bertemu.
Saat Niki dan Nata ke rumah Anna, Niki mengetahui kalau Anna menyukai Nata. Nata menanyakan tentang kebenaran tersebut dan ya, Anna menyukai Nata. Tapi mereka memilih untuk tetap menjadi sahabat baik. Dan saat Niki ke kamar Nata yang niatnya menunggu Nata pulang. Niki membuka buku lagu milik Nata. Niki akhirnya tau kalau Nata memendam perasaan pada Niki. Semenjak mengetahui itu semua, Niki memilih menjauh dari Nata dan Anna.

Klimaks
Di tengah masalah persahabatannya dengan Nata dan Anna, Niki telah mengetahui bahwa Oliver (pacarnya) membohongi Niki kalau ia sakit. Namun kenyataannya Oliver pergi ke prom night bersama Helena,  teman Niki. Oliver, tidak benar-benar mencintai Niki, ia tidak bisa melupakan Zahra, cinta pertamanya. Helena menjanjikan Oliver akan bertemu dengan Zahra jika Oliver memutuskan hubungannya dengan Niki dan menjadi pasangannya di prom night.
Niki yang menangis dikejutkan oleh kedatangan Nata. Nata diminta Oliver untuk menjemput Niki. Setelah kejadian itu, Niki dan Nata berbaikan. Namun, setelah semua kembali seperti semula, Nata menerima surat pnerimaan untuk sekolah di luar negeri. Nata berat meninggalkan Niki. Semua diberitahu tentang sekolah luar negeri itu, kecua;i Niki. Setelah Nata siap memberitahu Niki, ia menceritakannya mulai dari awal mula ia daftar. Niki mengangis dan berlari meninggalkan Nata.

Resolusi
Setelah memikirkan baik-baik, jika ini impian dari Nata, Niki rela jika Nata meneruskan pendidikannya di luar negeri. Egois jika Niki melarang Nata untuk mencapai mimpinya. Niki mengijinkan Nata pergi untuk mengejar mimpinya. Malam sebelum keberangkatan Nata, Niki dan Nata menghabiskan waktunya di atas trampoline. Berbaring memandang langit sambil mengingat kejadian di masa kecilnya sampai mereka berdua tertidur.
Esoknya, Nata harus benar-benar pergi. Niki yang tak kuat menahan tangis akhirnya menangis juga. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama.  Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada gadis itu.  Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan segera pulang, dan saat itu, gue gak akan melepaskan lo lagi”.

Koda
Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Nata kembali ke Indonesia tanpa sepengetahuan Niki. Ya, Niki sekaramag telah menjadi seorang guru. Saat mereka berdua saling menatap, Niki seperti ingin berseru, tetapi justru hanya berbisik. Tidak ada yang berubah. Mereka masih saling memiliki, dulu, sekarang dan selamanya.






























CIRI KEBAHASAAN

Gaya Bahasa

1.     Majas Dipersonifikasi
a.      Hati Nata berdesir. Dia terpaku di sana, tidak mampu bergerak,... (paragraf 4 kalimat 1 halaman 368)
b.     Niki terpaku lemas, lidahnya berubah kelu begitu mengenali siapa yang sedang berdiri di hadapannya. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 369)

2.     Beberapa kali menggunakan bahasa asing (Inggris)
a.      “When are you going to forgive me about that? Aku sudah bilang nggak sengaja. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 222)
b.     “You’re on of Anna’s friends, right? Oki?” (paragraf 2 kalimat 1 halaman 236

3.     Menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa gaul, dan istilah masa kini
a.      “Ini cita-cita gue.” (paragraf 3 kalimat 1 halaman 248)
b.     Setiap kali melihat idolanya live seperti ini, dia akan berubah speechless dan otaknya kosong. (paragraf 1 kalimat 3 halaman 236)
























UNSUR INTRINSIK

Tema  :  Persahabatan yang diperjuangkan agar tidak hancur karena sebuah perasaan cinta.
Niki yang pertama kali mengalihkan pandangan. Mereka berdua sama-sama tahu jawabannya.“Gue nggak minta apa-apa dari lo. Gue nggak merasa sakit hati karena lo nggak bisa terima perasaan gue, gue justru lebih sakit hati karena lo menghindari gue. Gue kecewa lo nganggep gue sepicik itu, bahwa gue akan menjadi orang yang berbeda hanya karena perasaan gue berubah. Gue nggak mau kita berhenti berteman gara gara masalah seperti ini.” ( paragraf 4 dan 5 halaman 305)

Tokoh
1.     Niki
Niki dan Nata berbaring di atas trampolin,...(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)

2.     Nata
Niki dan Nata berbaring di atas trampolin,...(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)

3.     Annalise (Anna)
Annalise sudah sering pindah sekolah. (wish#2 paragraf 2 kalimat 1 halaman 15)

4.     Dhanny (Kakak Nata)
 “....Kalau lagi berantem, Kak Dhanny kerjaannya marah-marah terus..” (kalimat 3 paragraf 2 halaman 3)

5.     Mama Niki
Mama Niki menghela napas lagi, lalu tersenyum. (paragraf 4 kalimat 1 halaman 6)

6.     Acha (Adik Niki)
Acha selalu tertidur di atas sofa,... (paragraf 2 kalimat 3 halaman 21)

7.     Helena
Helena membuka halaman demi halaman... (wish#4 paragraf 1 kalimat 1 halaman 41)

8.     Oliver
Oliver berjinjit sebisanya,... (wish#9 paragraf 1 kalimat 1 halaman 101)



9.     Vidia Rossa (Mama Anna)
Vidia Rossa berdiri dihadapan para tamu,... (paragraf 3 kalimat 1 halaman 234)

10.  Nadja (Tante Anna)
Tante Nadja adalah adik bungsu ibunya,... (paragraf 3 kalimat 1 halaman 224)

Penokohan
1.     Niki
                    a.     Heboh dan selalu ingin jadi seperti teman-temannya : ...sedang heboh-hebohnya melewati masa rebelling yang mengikutsertakan mood swing akut, keinginan untuk jadi seperti teman temannya yang lain... (paragraf 2 kalimat 3 halaman 5)
                   b.     Gampang melawan : ..., dan gampang melawan kalau dinasihati. (paragraf 2 kalimat 5 halaman 6)
                    c.     Anak yang ceria : Niki segera ngeloyor masuk kelasnya, dengan ceria mengucapkan selamat pagi. (pargraf 3 kalimat 1 halaman 10)
                   d.     Pemaksa : Dia merengek pada Mama sampai akhirnya diperbolehkan les balet. (paragraf 1 kalimat 2 halaman 11)
                    e.     Pemaaf : Mereka mungkin tidak lagi bersahabat, tapi Niki senang dapat memulai halaman baru dengan seseorang yang bisa disebutnya teman. (paragraf 3 kalimat 6 halaman 329)
                    f.     Perhatian : mengajukan diri untuk menemaninya semalaman, menggantikan Annalise dan keluarganya yang sudah lama menungguinya di rumah sakit. (paragraf 2 kalimat 2 halaman 191)
                   g.     Manja : Siapa yang akan menjaga gadis manja itu jika dia tidak ada? (paragraf 6 kalimat 3 halaman 334)

2.     Nata
                    a.     Perhatian : Kalau tidak, kasihan Niki, nanti pulangnya jalan kaki sendirian. (paragraf 4 kalimat 3 halaman 20)
                   b.     Pintar : Dengar-dengar, dia sangat pintar. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 35)
                    c.     Cuek dan pendiam : Gayanya cuek dan sepertinya sifatnya agak pendiam. (paragraf 1 kalimat 3 halaman 35)
                   d.     Sayang sahabat : “Gue sayang lo, Ki. Sayang banget.” (paragraf 1 kalimat halaman 192)
                    e.     Menepati janji (dapat dipercaya) : "Gue udah kembali, Ki." (paragraf 2 kalimat 1 halaman 371)

3.     Annalise (Anna)
                    a.     Tertutup : ...dia lebih suka membaca daripada hangout seperti remaja lain seumurnya. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 15)
                   b.     Kurang percaya diri : Kadang, Annalise merasa dirinya hanya dibalut kulit dan tulang. (paragraf 2 kalimat 4 halaman 46)
                    c.     Perhatian : ...jadi Annalise bermaksud menggantikannya untuk menemani Nata. (wish#30 paragraf 2 kalimat 3 halaman 192)

4.     Dhanny (Kakaknya Nata)
                  a.     Suka iseng : "Kalau memang suka, harus dikejar." Dhanny berkomentar iseng, geli sendiri... (paragraf 3 kalimat 1 halaman 57)
                 b.     Perhatian : Kasihan, pasti suram banget hidupnya di sini, begitu putusnya, jadi ia pun membawakan beberapa jilid komik baru kesukaan Nata... (wish#31 paragraf 2 kalimat 1 halaman 193)
              c.     Pengertian : Dhanny melanjutkan seakanakan dia bisa membaca penjelasan dalam kepala Nata dengan gamblang. “Membuat pilihan bukan berarti harus meninggalkan salah satu. Kamu masih bisa memiliki keduanya—persahabatan dan cita-cita.” (paragraf 6 kalimat 2 halaman 334)

5.     Mama Niki
                 a.     Sabar : Mama Niki menghela napas lagi, lalu tersenyum. (paragraf 4 kalimat 1 halaman 6)
                 b.     Penyayang : Dengan lembut, didudukkannya Niki di atas pangkuannya,... (paragraf 1 kalimat 1 halaman 8)
                c.     Selalu menepati janji : Mama benar-benar menghadiahinya satu set kosmetik dengan palet warna pastel yang sesuai untuk remaja. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 9)

6.     Acha (Adiknya Niki)
            a.     Kalem dan dewasa : Acha, yang dua tahun lebih muda, memang cenderung lebih kalem dan dewasa daripada kakaknya. (paragraf 2 kalimat 6 halaman 6)
                b.     Pengertian dan sabar : ...bercerita pada Acha mengenai Oliver,  sampai adiknya itu bosan dan tertidur. (paragraf 2 kalimat 1 halaman 180)
                 c.     Perhatian : “Kenapa, Kak? Kakak nggak apa-apa?” (paragraf 1 kalimat 1 halaman 258)

7.     Helena
              a.     Pemarah dan pendendam : Sialan, dengusnya berulang-ulang dalam hati. Sial. Memangnya dia kira, dia siapa? Mentang-mentang anak orang terkenal. (paragraf 2 halaman 44)
                  b.     Selalu berfikir negatif dan curiga : Justru karena nggak ada bukti itulah, kita jadi curiga. (pargraf 3 kalimat 2 halaman 61)
                  c.     Sombong : ...seperti Helena selalu menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain. (paragraf 4 kalimat 3 halaman 62)
                  d.     Iri  : “Semua orang suka lo, temen-temen gue, guru-guru, Nata, Anna... Gue nggak ngerti apa yang menarik dari lo. Lo kan biasa aja, tapi lo malah ngambil semua yang harusnya jadi milik gue. Sampai Oliver juga, padahal gue yang duluan kenal dia.” (paragraf 4 kalimat 1 halaman 298)

8.     Oliver
            a.     Gentleman : hingga perlakuannya yang gentleman membuatnya merasa bagaikan seorang putri. (paragraf 1 kalimat 3 halaman 140)
                   b.     Baik : "Enggak sama sekali. Oliver baik banget, kok...” (paragraf 1 kalimat 3 halaman 150)
                   c.     Perhatian : "Kamu sakit?" Oliver tidak tahan untuk tidak menyentuh pipinya... (paragraf 4 kalimat 1 halaman 154)
                   d.     Pembohong : “Ndak, Non, Tuan Oliver ndak sakit. Baru saja pergi, kok.” Paragraf 1 kalimat 1 halaman 293)

9.     Vidia Rossa (Mamanya Anna)
              a.     Egois : Ia tersadar, ia sama sekali tidak pernah menanyakan pendapat Annalise mengenai kepindahan mereka ke Milan (paragraf 6 kalimat 3 halaman 240)
                   b.     Mengabaikan anaknya : Secara tidak sadar, dia sudah berhenti menjadi  seorang ibu lagi bagi Annalise (paragraf 3 kalimat 2 halaman 241)

10.  Nadja (Tantenya Anna)
                    a.     Tegas : Sifatnya tegas,.. (paragraf 3 kalimat 4 halaman 224)
                   b.     Teman curhat yang setia, baik dan bijak : Beliau adalah teman curhat yang setia, baik saat ia mendapat nilai ulangan yang jelek di sekolah, atau saat hal-hal menyenangkan terjadi. Tante Nadja adalah salah satu orang dewasa favoritnya, seseorang yang selalu mendengarkan dengan sabar dan memiliki nasihat bijak. (paragraf 5 kalimat 2 halaman 225)

Alur
Campuran :    Menceritakan kisah persahabatan di masa SMA yang di dalamnya terdapat perasaan lain, yaitu cinta. Yang pada bagian-bagian tertentu kembali menceritakan kehidupannya di masa lalu. Lalu kembali menceritakan kisah persahabatan mereka yang baik-baik saja sampai mereka telah mencapai cita-citanya dan menemukan cinta mereka masing-masing.

Latar/Setting
 Tempat
1.   Di atas trampoline : Niki dan Nata berbaring di atas trampolin,...(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)
2.   Garasi : Nata, yang sudah menunggu dua puluh menit di garasi terbuka rumahnya,... (paragraf 2 kalimat 1 halaman 9)
3.   Begitu tiba di sekolah,.. (paragraf 4 kalimat 1 halaman 10)
4.   Ruang tata usaha : Annalise bertanya sopan pada perempuan di balik meja Tata Usaha. (paragraf 2 kalimat 2 halaman 24)
5.   UKS : Ruang UKS kosong. (paragraf 5 kalimat 1 halaman 24)
6.   Perpustakaan : Niki sedang berdiri di pintu perpustakaan... (paragraf 2 kalimat 2 halaman 46)
7.   Rumah Nata : "Nat!" Dipanggilnya adik bungsunya melalui tangga yang meliuk ke arah ruang keluarga di lantai dasar. (paragraf 2 kalimat 1 halaman 47)
8.   Kebun sekolah : Nata sedang berbaring di atas bangku panjang di samping kebun sekolah. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 62)
9.   Ruang kelas : murid-murid mulai berhamburan masuk ke kelas,.. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 65)
10.  Bandara : Mereka bertiga duduk di sebaris bangku kayu di tengah bandara yang dingin. (paragraf 5 kalimat 1 halaman 66)
11.  Parkiran : ...yang terdengar di parkiran itu hanya tawa. (paragraf 3 kalimat 3 halaman 78)
12.  Rumah Anna : Selama tinggal di sini, rumah Annalise belum pernah kedatangan tamu. (paragraf 5 kalimat 1 halaman 80)
13.  Lapangan basket : Niki minggat dari tepi lapangan... (paragraf 3 kalimat 1 halaman 97)
14.  Aula : ...mengikuti gadis itu sampai aula. (wish#9 paragraf 2 kalimat 3 halaman 101)
15.  Kafe : Mereka berhenti di depan sebuah kafe gelato. (paragraf 2 kalimat 1 halaman 123)
16.  Rumah Niki : Acha yang sedang mengerjakan tugas Fisika di atas meja makan melirik kakak perempuannya dengan bingung. (wish#12 paragraf 1 kalimat 1 halaman 126)
17.  Kedai kopi : Mereka masuk ke sebuah kedai kopi. Paragraf 4 kalimat 1 halaman 135)
18.  Rumah sakit : Niki menghambur ke dalam ruangan tempat Nata sedang dirawat,.. (paragraf  wish#28 paragraf 1 kalimat 1 halaman 186)
19.  SMU Pelita : Pekarangan SMU Pelita dihias apik... (paragraf 5 kalimat 1 halaman 293)

 Waktu : Berubah-ubah
1.   Malam : Mereka berdua sedang menatap bintang-bintang yang mulai terlihat jelas setelah matahari tenggelam. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)
2.   Pagi : tidak lupa menyambar sarapan berupa setangkup roti gandung... (paragraf 3 kalimat 3 halaman 6)
3.   Sore : Sudah hampir pukul tiga, sebentar lagi murid-murid SMU Harapan pasti akan bubar. (paragraf 3 kalimat 2 halaman 116)

 Suasana
1.   Romantis : “Kamu... mau jadi pacarku?”... Ketika Oliver merunduk untuk mengecup bibirnya, Niki memejamkan mata dan membisikkan jawaban itu untuk mereka berdua. (paragraf 1 dan 2 kalimat 1 dan 3 halaman 172)
2.   Gembira : Dia gembira karena Niki segera datang ke rumah sakit, meninggalkan pertandingan basket Oliver... (paragraf 2 kalimat 1 halaman 191)
3.   Menegangkan : Argumen itu berlanjut, tapi Annalise tidak ingin lagi mendengarkan. (paragraf 3 kalimat 1 halaman 222)
4.   Mengharukan : Tapi, Mama justru bergerak untuk merengkuhnya lalu menangis di pelukannya. (paragraf 3 kalimat 1 halaman 243)
5.   Mengecewakan : Niki berusaha mengabaikan perasaan kecewa yang menggerogoti hatinya. (paragraf 3 kalimat 1 halaman 291)
6.   Menyedihkan : “Gue harus pergi.” (paragraf 1 kalimat 1 halaman 358)
7.   Bahagia : Niki menyambut ucapan itu dengan senyum. "I've missed you." (paragraf 3 kalimat 1 halaman 371)

Sudut Pandang : sebagai orang ke 3
Niki dan Nata berbaring di atas trampolin, benda usang itu bergoncang-goncang mengikuti gerakan mereka. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 2

Amanat
1.        Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang dilandasi rasa saling percaya, tulus, dan selalu memaafkan.
2.        Cobalah untuk selalu jujur. Jujur adalah jalan supaya orang lain dapat menghargai kita dan membantu diri kita sendiri merasa lebih lega.
3.        Persahabatan antara laki-laki dan perempuan bisa saja berubah menjadi rasa cinta, mengorbankan perasaan cinta demi menjaga persahabatan adalah lebih baik. Memang harus ada yang dikorbankan untuk tidak menyakiti salah satu pihak.
4.        Kita harus selalu bersyukur terhadap apa yang telah kita miliki.
5.        Tidak perlu bingung memilih antara sahabat, cinta, atau cita-cita. Karena ketiganya akan selalu berada di sekeliling kita.
6.        Jangan khawatir dengan kehilangan cinta, karena cinta sejati akan selalu pulang.






UNSUR EKSTRINSIK
Identitas Pengarang
                Refrain adalah salah satu dari sekian banyak novel dari Winna Efendi. Refrain (2009) adalah novel ketiga setelah novel pertama Kenangan Abu-Abu (2008) dan novel kedua Ai (2009) yang diterbitkan Gagas Media. Diantara novel yang ia tulis, 2 novel sudah diangkat ke layar lebar, yaitu Refrain dan Remember When. Winna Efendi juga berkontribusi dalam novel edisi pertama The Journeys (2011), sebuah antologi kisah perjalanan 12 penulis dari Gagas Media.
Winna Efend lahir pada tanggal 6 Januari 1986. Penulis wanita satu ini memiliki hobi membaca dan menonton film. Winna memiliki hobi menulis yang diawali dari lembaran-lembaran buku hingga akhirnya ia bisa tergabung dengan komunitas menulis online. Winna tidak hanya menulis dalam Bahasa Indonesia, akan tetapi ia pun menulis dalam Bahasa Inggris. Ia pun bekerja sebagai freelance reporter untuk sebuah majalah, dan jurnalis fashion pada komunitas fashion Indonesia (Fasity).

Nilai-Nilai Kehidupan
1.        Nilai Moral : “Ini pertama kalinya ada cewek yang nembak gue langsung seperti ini. I appreciat that, Anna, karena lo jujur sama gue.” (paragraf 2 kalimat 2 halaman 213)
2.    Nilai Sosial : "Mama Niki membuka sekolah khusus untuk anak-anak yang kurang mampu," Nata, yang berdiri di sebelahnya, menjelaskan dengan suara pelan. (paragraf 3 kalimat 1 halaman 87)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar