BUNGA RAMPAI ANALISIS NOVEL
Disusun Oleh :
Zenia Afifatus Soimah
PEMERINTAH PROPINSI
JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1 PARE
Jln.Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 Telp. (0354) 391132
Jln.Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 Telp. (0354) 391132
Email
: info@sman1pare.sch.id
KEDIRI
Tahun
Pelajaran 2017/2018
Penulis : Winna Efendi
Judul : Refrain (Saat Cinta Selalu Pulang)
Genre : Romance
Penerbit : Gagas Media
Ringkasan
Nata dan
Niki, mereka adalah dua orang yang bersahabat sejak kecil. Mereka berdua amat
senang menghabiskan waktu berdua di taman belakang yang terdapat trampoline, di
trampoline itulah Niki dan Nata sering bercanda dan melakukan rutinitas berdua.
Hingga pada suatu ketika, Niki bertanya
kepada Nata tentang siapa yang akan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan Nata
selalu berkata Niki-lah yang akan merasakan jatuh cinta terlebih dahulu.
Keduanya lalu beranjak dewasa, meskipun begitu mereka tetap saling memiliki.
Setiap hari mereka selalu bersama, berangkat dan pulang sekolah naik sepeda
dengan Niki di bonceng Nata.
Nata merasa
semenjak SMA, Niki berubah menjadi seorang perempuan yang cantik dan feminim.
Perubahan itu tentu saja membuat Nata merasakan perasaan lain yaitu cinta.
Entah sejak kapan, entah mengapa, dan entah bagaimana perasaan itu muncul, ia
tidak tahu. Yang diketahuinya adalah ia mencintai Niki dan apa pun yang terjadi
ia akan terus menyayanginya seperti itu.
Di sekolah
muncullah anak pindahan dari luar negeri bernama Annalise. Anna panggilannya, ia
adalah anak tunggal dari seorang model dan designer
Internasional yang diidolakan oleh Niki, Vidia Rossa. Anna sering pindah-pindah
sekolah demi mengikuti pekerjaan sang ibu. Anna tipe anak yang sukar berteman
karena trauma akan perpisahan dengan teman yang sudah baik ia kenal, karena
harus pindah sekolah. Tetapi pada akhirnya Anna bersahabat dengan Niki dan
Nata.
Saat ulang
tahun sekolah, Niki diajak berkenalan oleh kapten basket dari lawan SMA nya.
Oliver anak terkenal dari SMA Pelita. Oliver tertarik kepada Niki dan membuat
Niki jatuh cinta dengan sikap gentlemannya.
Niki pun menjadi gugup ketika suatu hari Oliver mengajaknya jalan-jalan.
Seketika itu Niki merasa betapa senangnya, bahwa ada cowok yang benar-benar care dengannya dan Niki langsung
bercerita kepada Nata dan Anna. Nata terlihat tidak suka dengan Oliver yang
gencar mendekati Niki.
Saat hari Valentine,
sekolah Nata dan Niki mengadakan ajang bergengsi yaitu progam Secret Admirer. Ajang ini memang
terkenal di sekolah mereka. Setiap murid yang ingin menyampaikan rasa cinta
tanpa mengungkapkan identitas dapat memasukkan surat bertuliskan nama pujaan
mereka ke dalam sebuah kotak yang diletakkan tersembunyi di sekolah. Surat
tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya pada hari
Valentine. Nata selalu menganggapnya bodoh dan pengecut, sesuatu yang tidak ada
gunanya, tapi akhirnya Nata mengikuti ajang yang dianggapnya bodoh itu hanya
demi mengungkapkan perasaannya pada Niki.
Ternyata diam-diam Anna menaruh rasa sayang kepada
Nata. Rasa itu muncul dari awal mereka ketemu. Namun sayang, Anna kemudian
mengetahui bahwa Nata menyukai Niki dari surat yang dikirim Nata di ajang Secret Admirer yang diketahui saat ini
berada di tas Niki. Anna pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Nata.
Awalnya Nata tidak peduli, tetapi akhirnya ia meminta saran kepada Anna tentang
perasaannya.
Saat Valentine tiba, Oliver mengajak Niki untuk pulang
sekolah bersama dan mengajaknya jalan-jalan. Setelah pulang dari jalan-jalan,
Oliver menyatakan perasaannya kepada Niki. Karena Niki telah jatuh cinta dengan
Oliver, Niki mengangguk antusias menjawab pertanyaan Oliver yang meminta Niki
untuk menjadi pacarnya.
Setelah
meminta pendapat Anna, Nata tidak bisa lagi menahan perasaannya pada Niki. Nata
ingin mengungkapkan semua perasaannya kepada Niki. Apa balasan Niki nanti, Nata
tidak peduli. Ia akan tetap menyayangi Niki seperti saat ini. Namun, sebelum
Nata mengungkapkan perasaannya, Niki memotongnya dengan menceritakan bahwa
dirinya dan Oliver telah berpacaran. Nata yang mendengar itu, terdiam dan tidak
melanjutkan kata-katanya. Nata tersenyum pahit, untuk segala sesuatu yang sudah
terlambat. Setelah bercerita, Niki jadi ingat atas pertanyaannya dulu tentang
siapa yang akan jatuh cinta lebih dulu. Niki menganggap, Nata memang benar.
Niki lah yang telah jatuh cinta lebih dulu. Tapi, Niki salah, ternyata Nata
yang jatuh cinta lebih dulu. Ya, jatuh cinta pada sahabatnya sendiri.
Beberapa
hari setelahnya, Niki mendapati brosur di mading sekolahnya. Terdapat lomba
fotografi tingkat nasional. Niki teringat akan hasil potretan Anna dan langsung
membujuk Anna untuk mengikuti lomba tersebut. Awalnya Anna enggan untuk
mengikuti lomba tersebut. Berkat desakan Niki dan Nata akhirnya Anna pun
setuju. Karena kebingungan memilih foto yang tepat, Anna mengajak Nata dan Niki
ke rumahnya untuk memilih koleksi-koleksi fotonya untuk dilombakan. Pada waktu
mencari, tak sengaja Niki menemukan kumpulan foto-foto Nata dalam sebuah kotak
sepatu yang secara diam-diam disimpan oleh Anna. Nata kemudian memberanikan
diri bertanya tentang foto-foto itu. Anna pun mengatakan bahwa ia sayang kepada
Nata. Anna lalu cepat mengatakan bahwa tidak perlu ada jawaban dari Nata karena
ia sudah tahu jawabannya. Nata menjadi lega dan berkata bahwa ini baru pertama
kalinya ada cewek yang menyatakan langsung perasaaannya kepadanya. Mereka
sepakat untuk tetap jadi sahabat.
Anna akan pindah ke Milan. Mamanya yang mengajaknya
pindah hidup di Milan. Anna sedih mengingat ia akan meninggalkan kedua sahabatnya
itu. Tapi harus bagaimana lagi, Anna harus mengikuti mamanya. Niki yang punya
perasaan bahwa pindahnya Anna bukan karena kemauannya diungkapkan kepada Nata.
Mereka berdua sepakat untuk membantu Anna menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan berhati-hati Niki mulai menceritakan apa yang dirasakan oleh Anna selama
ini pada mama Anna, Vidia Rossa. Tak tinggal diam, Nata juga ikut membantu Niki
menjelaskan semuanya. Mereka berhasil. Akhirnya Anna tidak jadi pindah. Mamanya
juga mulai berubah. Itu semua berkat Niki dan Nata. Mereka memang sahabat yang
luar biasa.
Sebentar lagi mereka lulus SMA. Nata, Anna, Oliver dan
anak-anak lain telah mengetahui apa yang akan mereka lakukan setelah ini. Hanya
Niki mungkin yang masih bingung dengan apa yang akan ia lakukan setelah lulus.
Waktu itu, Niki menunggu kepulangan Nata. Niki masuk ke kamar Nata dan secara
tidak sengaja membaca lagu-lagu ciptaan Nata. Mata tertuju pada sebuah buku
yang kemudian isinya membuat Niki lemas ketika ia membaca tulisan di dalamnya
yang ternyata adalah tentang perasaan Nata kepadanya. Tiba-tiba Nata masuk
kamar. Nata memergokinya dan Niki langsung bergerak untuk meninggalkan ruang
itu, tetapi ditahan oleh Nata yang meraih tangannya dan berkata dalam suara
rendah, “gue sayang lo, Nik”. Niki tidak menjawab dan langsung berlari pergi kerumahnya.
Saat itu Nata merasa ia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya.
Persahabatan Nata dan Niki pun menjadi renggang.
Suatu ketika saat akan berangkat sekolah Nata berusaha
mendekati Niki, ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya dan Nata juga
mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persabatannya apalagi hubungan Niki
dengan Oliver. Nata hanya ingin Niki tidak menjauh darinya. Niki akhirnya
berani berkata bahwa ia tetap menganggap Nata sebagai sahabatnya, tidak lebih,
dan kemudian meminta maaf kalau ia tidak menerima perasaan Nata. Beberapa hari
setelah kejadian itu, Niki terlihat selalu menjauhi Nata ataupun Anna. Niki
memilih bergabung dengan Helena, kapten cheersnya.
Terkadang Niki merasa rindu untuk berkumupul bersama Anna dan Nata. Ia hanya
bisa mengintip dari rumahnya ketika Nata bercanda ria bersama Anna di trampoline.
Tempat khusus dirinya bersama Nata.
SMA Pelita, sekolah Oliver akan mengadakan prom night, dan Niki diminta untuk
menjadi pasangan Oliver. Namun, saat akan berangkat, Oliver menelepon Niki.
Oliver bilang ia tidak bisa datang ke acara prom
night karena mendadak sakit. Niki mempunyai ide, ia bergegas mengambil monopoli
dan termos berisi air hangat dan langsung menuju ke rumah Oliver. Niki
berencana untuk menemani oliver yang sedang sakit.
Sesampainya di rumah Oliver, satpam Oliver bilang
Oliver baru saja pergi. Niki memutuskan untuk pergi ke SMA Pelita. Niki terkejut
dan marah ketika melihat Oliver berpasangan dengan Helena. Helena sudah
merencanakan semua itu karena ia iri kepada Niki. Helena berhasil menipu Oliver
dengan mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan Zahra (cinta pertama
Oliver) asal Oliver memutuskan Niki dan menjadi pasangannya di acara prom night. Oliver tega melakukan semua
itu karena sangat mencintai Zahra.
Niki terkaget ketika Nata tiba-tiba menjemputnya dan mengajaknya
pulang dari tempat prom night itu
ketika ia sedang menangis. Sahabatnya datang menyelamatkannya. Nata datang
tanpa sepengetahuan Niki. Nata tahu itu semua dari Oliver. Nata telah
diberitahu oleh Oliver bahwa dirinya harus menjemput Niki. Oliver sebenarnya
tidak tega melakukan itu. Akhirnya Nata dan Niki memutuskan untuk mengobrol di
trampoline semalaman. Akhirnya mereka berdua kembali berbaikan.
Kelulusan akan segera tiba. Annalise memutuskan untuk
kuliah, sementara Niki masih bingung. Nata tidak sanggup meninggalkan Niki,
padahal ia sudah diterima di sekolah musik impiannya di luar negeri. Danny tahu
apa yang terjadi pada adiknya. Ia pun menasehati agar Nata mau sekolah dan
tidak perlu khawatir terhadap Niki. Anna juga tahu dan ia mendukung Nata untuk
sekolah di sana. Hanya Niki yang belum tahu. Nata tak sanggup untuk memberitahu
Niki, siapa yang akan menjaga Niki jika ia sekolah di luar negeri. Tapi,
akhirnya Nata memberitahu Niki. Niki menangis, dan Nata menyesal telah membuat
Niki menangis. Padahal Nata berjanji tidak akan membuat Niki menangis.
Malamnya, Nata tidak bisa tidur. Nata memutuskan untuk
keluar menuju tarmpoline. Tak disangka, Niki telah duduk di trampoline itu.
Mereka berdua akhirnya bicara. Nata mengatakan apa yang disembunyikannya
tentang sekolah di luar negeri. Niki mengerti, jika itu adalah impian
sahabatnya ia akan mendukungnya meskipun Niki nanti akan kesepian. Niki
mengijinkan Nata sekolah di luar negeri.
Sebelum keberangkatan Nata, Nata dan Niki memutuskan
untuk menghabiskan malam di atas trampoline sambil mengingat masa-masa kecilnya
dulu hingga mereka berdua tertidur di atas trampoline itu. Setelah terbangun,
mereka memperhatikan dua planet bersinar pagi itu, berdekatan seperti dua
sahabat. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang
lama. Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa
cintanya pada gadis itu. Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam
hati “Gue akan segera pulang, dan saat itu, gue gak akan melepaskan lo lagi”.
Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Sampai
suatu hari Nata pulang dan memutuskan untuk mampir ke sekolah lamanya.
Teriakan seorang guru perempuan membuat Nata ingin mencari asal suara itu. Hati
Nata berdegup, terpaku dan tidak mampu bergerak ketika menemukan asal suara
itu. Mereka berdua saling menatap, perempuan itu seperti ingin berseru, tetapi
justru hanya berbisik. Tidak ada yang berubah. Mereka masih saling memiliki,
dulu, sekarang dan selamanya.
STRUKTUR NOVEL
Orientasi
Nata dan Niki adalah sahabat sejak
kecil. Mereka berdua amat senang menghabiskan waktu berdua di taman belakang
yang terdapat trampoline, di trampoline itulah Niki dan Nata sering bercanda
dan melakukan rutinitas berdua. Saat di sekolah, ada murid baru yang bernama
Anna. Anna akhirnya menjadi sahabat Nata dan Niki. Mereka selalu bersama dalam
keadaan susah maupun senang.
Komplikasi
Nata merasa semenjak SMA, Niki
berubah menjadi seorang perempuan yang cantik dan feminim. Perubahan itu tentu
saja membuat Nata merasakan perasaan lain yaitu cinta. Namun, saat Nata akan
mengungkapkan perasaannya pada Niki, Niki bercerita bahwa ia telah berpacaran
dengan Oliver, kapten basket SMA Pelita. Nata akhirnya terdiam dan tidak
melanjutkan kata-katanya pada Niki. Dan ia berusaha menyimpan perasaan itu.
Namun tanpa Nata tahu, Anna juga menyimpan perasaan kepada Nata sejak awal
mereka bertemu.
Saat Niki dan Nata ke rumah Anna, Niki
mengetahui kalau Anna menyukai Nata. Nata menanyakan tentang kebenaran tersebut
dan ya, Anna menyukai Nata. Tapi mereka memilih untuk tetap menjadi sahabat
baik. Dan saat Niki ke kamar Nata yang niatnya menunggu Nata pulang. Niki
membuka buku lagu milik Nata. Niki akhirnya tau kalau Nata memendam perasaan
pada Niki. Semenjak mengetahui itu semua, Niki memilih menjauh dari Nata dan
Anna.
Klimaks
Di tengah masalah persahabatannya
dengan Nata dan Anna, Niki telah mengetahui bahwa Oliver (pacarnya) membohongi
Niki kalau ia sakit. Namun kenyataannya Oliver pergi ke prom night bersama Helena, teman Niki. Oliver, tidak benar-benar
mencintai Niki, ia tidak bisa melupakan Zahra, cinta pertamanya. Helena
menjanjikan Oliver akan bertemu dengan Zahra jika Oliver memutuskan hubungannya
dengan Niki dan menjadi pasangannya di prom
night.
Niki yang menangis dikejutkan oleh
kedatangan Nata. Nata diminta Oliver untuk menjemput Niki. Setelah kejadian itu, Niki dan Nata berbaikan. Namun, setelah
semua kembali seperti semula, Nata menerima surat pnerimaan untuk sekolah di
luar negeri. Nata berat meninggalkan Niki. Semua diberitahu tentang sekolah
luar negeri itu, kecua;i Niki. Setelah Nata siap memberitahu Niki, ia menceritakannya
mulai dari awal mula ia daftar. Niki mengangis dan berlari meninggalkan Nata.
Resolusi
Setelah memikirkan baik-baik, jika
ini impian dari Nata, Niki rela jika Nata meneruskan pendidikannya di luar
negeri. Egois jika Niki melarang Nata untuk mencapai mimpinya. Niki mengijinkan
Nata pergi untuk mengejar mimpinya. Malam sebelum keberangkatan Nata, Niki dan
Nata menghabiskan waktunya di atas trampoline. Berbaring memandang langit
sambil mengingat kejadian di masa kecilnya sampai mereka berdua tertidur.
Esoknya, Nata harus benar-benar
pergi. Niki yang tak kuat menahan tangis akhirnya menangis juga. Akhirnya
perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama. Nata
mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada
gadis itu. Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan
segera pulang, dan saat itu, gue gak akan melepaskan lo lagi”.
Koda
Setelah hampir lima tahun Nata dan
Niki berpisah. Nata kembali ke Indonesia tanpa sepengetahuan Niki. Ya, Niki
sekaramag telah menjadi seorang guru. Saat mereka berdua saling menatap, Niki seperti
ingin berseru, tetapi justru hanya berbisik. Tidak ada yang berubah. Mereka
masih saling memiliki, dulu, sekarang dan selamanya.
CIRI KEBAHASAAN
Gaya Bahasa
1.
Majas
Dipersonifikasi
a.
Hati
Nata berdesir. Dia terpaku di sana, tidak mampu bergerak,... (paragraf 4
kalimat 1 halaman 368)
b.
Niki
terpaku lemas, lidahnya berubah kelu begitu mengenali siapa yang sedang berdiri
di hadapannya. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 369)
2.
Beberapa
kali menggunakan bahasa asing (Inggris)
a.
“When
are you going to forgive me about that? Aku sudah bilang nggak sengaja.
(paragraf 1 kalimat 1 halaman 222)
b.
“You’re
on of Anna’s friends, right? Oki?” (paragraf 2 kalimat 1 halaman 236
3.
Menggunakan
bahasa sehari-hari, bahasa gaul, dan istilah masa kini
a.
“Ini
cita-cita gue.” (paragraf 3 kalimat 1 halaman 248)
b.
Setiap
kali melihat idolanya live seperti
ini, dia akan berubah speechless dan
otaknya kosong. (paragraf 1 kalimat 3 halaman 236)
UNSUR INTRINSIK
Tema : Persahabatan yang
diperjuangkan agar tidak hancur karena sebuah perasaan cinta.
Niki yang pertama kali mengalihkan
pandangan. Mereka berdua sama-sama tahu jawabannya.“Gue nggak minta apa-apa
dari lo. Gue nggak merasa sakit hati karena lo nggak bisa terima perasaan gue,
gue justru lebih sakit hati karena lo menghindari gue. Gue kecewa lo nganggep gue
sepicik itu, bahwa gue akan menjadi orang yang berbeda hanya karena perasaan
gue berubah. Gue nggak mau kita berhenti berteman gara gara masalah seperti
ini.” ( paragraf 4 dan 5 halaman 305)
Tokoh
1.
Niki
Niki dan Nata berbaring di atas
trampolin,...(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)
2.
Nata
Niki dan Nata berbaring di atas
trampolin,...(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)
3.
Annalise (Anna)
Annalise sudah sering pindah sekolah. (wish#2
paragraf 2 kalimat 1 halaman 15)
4.
Dhanny (Kakak
Nata)
“....Kalau
lagi berantem, Kak Dhanny kerjaannya marah-marah terus..” (kalimat 3 paragraf 2
halaman 3)
5.
Mama Niki
Mama Niki menghela napas lagi, lalu tersenyum.
(paragraf 4 kalimat 1 halaman 6)
6.
Acha (Adik Niki)
Acha selalu tertidur di atas sofa,... (paragraf 2
kalimat 3 halaman 21)
7.
Helena
Helena membuka halaman demi halaman... (wish#4
paragraf 1 kalimat 1 halaman 41)
8.
Oliver
Oliver berjinjit sebisanya,... (wish#9 paragraf 1
kalimat 1 halaman 101)
9.
Vidia Rossa (Mama
Anna)
Vidia Rossa berdiri dihadapan para tamu,...
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 234)
10. Nadja (Tante Anna)
Tante Nadja adalah adik bungsu ibunya,... (paragraf
3 kalimat 1 halaman 224)
Penokohan
1.
Niki
a. Heboh dan selalu
ingin jadi seperti teman-temannya : ...sedang heboh-hebohnya melewati masa rebelling yang mengikutsertakan mood swing akut, keinginan untuk jadi
seperti teman temannya yang lain... (paragraf 2 kalimat 3 halaman 5)
b. Gampang melawan :
..., dan gampang melawan kalau dinasihati. (paragraf 2 kalimat 5 halaman 6)
c. Anak yang ceria :
Niki segera ngeloyor masuk kelasnya, dengan ceria mengucapkan selamat pagi.
(pargraf 3 kalimat 1 halaman 10)
d. Pemaksa : Dia
merengek pada Mama sampai akhirnya diperbolehkan les balet. (paragraf 1 kalimat
2 halaman 11)
e. Pemaaf : Mereka
mungkin tidak lagi bersahabat, tapi Niki senang dapat memulai halaman baru
dengan seseorang yang bisa disebutnya teman. (paragraf 3 kalimat 6 halaman 329)
f. Perhatian : mengajukan
diri untuk menemaninya semalaman, menggantikan Annalise dan keluarganya yang
sudah lama menungguinya di rumah sakit. (paragraf 2 kalimat 2 halaman 191)
g. Manja : Siapa
yang akan menjaga gadis manja itu jika dia tidak ada? (paragraf 6 kalimat 3
halaman 334)
2.
Nata
a. Perhatian : Kalau
tidak, kasihan Niki, nanti pulangnya jalan kaki sendirian. (paragraf 4 kalimat
3 halaman 20)
b. Pintar : Dengar-dengar,
dia sangat pintar. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 35)
c. Cuek dan pendiam
: Gayanya cuek dan sepertinya sifatnya agak pendiam. (paragraf 1 kalimat 3
halaman 35)
d. Sayang sahabat : “Gue
sayang lo, Ki. Sayang banget.” (paragraf 1 kalimat halaman 192)
e. Menepati janji
(dapat dipercaya) : "Gue udah kembali, Ki." (paragraf 2 kalimat 1
halaman 371)
3.
Annalise (Anna)
a. Tertutup : ...dia
lebih suka membaca daripada hangout seperti remaja lain seumurnya. (paragraf 1
kalimat 1 halaman 15)
b. Kurang percaya
diri : Kadang, Annalise merasa dirinya hanya dibalut kulit dan tulang.
(paragraf 2 kalimat 4 halaman 46)
c. Perhatian : ...jadi
Annalise bermaksud menggantikannya untuk menemani Nata. (wish#30 paragraf 2
kalimat 3 halaman 192)
4.
Dhanny (Kakaknya
Nata)
a. Suka iseng : "Kalau
memang suka, harus dikejar." Dhanny berkomentar iseng, geli sendiri...
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 57)
b. Perhatian : Kasihan,
pasti suram banget hidupnya di sini, begitu putusnya, jadi ia pun membawakan
beberapa jilid komik baru kesukaan Nata... (wish#31 paragraf 2 kalimat 1
halaman 193)
c. Pengertian : Dhanny
melanjutkan seakanakan dia bisa membaca penjelasan dalam kepala Nata dengan
gamblang. “Membuat pilihan bukan berarti harus meninggalkan salah satu. Kamu
masih bisa memiliki keduanya—persahabatan dan cita-cita.” (paragraf 6 kalimat 2
halaman 334)
5.
Mama Niki
a. Sabar : Mama Niki
menghela napas lagi, lalu tersenyum. (paragraf 4 kalimat 1 halaman 6)
b. Penyayang : Dengan
lembut, didudukkannya Niki di atas pangkuannya,... (paragraf 1 kalimat 1
halaman 8)
c. Selalu menepati
janji : Mama benar-benar menghadiahinya satu set kosmetik dengan palet warna
pastel yang sesuai untuk remaja. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 9)
6.
Acha (Adiknya
Niki)
a. Kalem dan dewasa
: Acha, yang dua tahun lebih muda, memang cenderung lebih kalem dan dewasa
daripada kakaknya. (paragraf 2 kalimat 6 halaman 6)
b. Pengertian dan
sabar : ...bercerita pada Acha mengenai Oliver,
sampai adiknya itu bosan dan tertidur. (paragraf 2 kalimat 1 halaman
180)
c. Perhatian : “Kenapa,
Kak? Kakak nggak apa-apa?” (paragraf 1 kalimat 1 halaman 258)
7.
Helena
a. Pemarah dan
pendendam : Sialan, dengusnya berulang-ulang dalam hati. Sial. Memangnya dia
kira, dia siapa? Mentang-mentang anak orang terkenal. (paragraf 2 halaman 44)
b. Selalu berfikir
negatif dan curiga : Justru karena nggak ada bukti itulah, kita jadi curiga.
(pargraf 3 kalimat 2 halaman 61)
c. Sombong : ...seperti
Helena selalu menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain. (paragraf 4
kalimat 3 halaman 62)
d. Iri : “Semua orang suka lo, temen-temen gue,
guru-guru, Nata, Anna... Gue nggak ngerti apa yang menarik dari lo. Lo kan
biasa aja, tapi lo malah ngambil semua yang harusnya jadi milik gue. Sampai
Oliver juga, padahal gue yang duluan kenal dia.” (paragraf 4 kalimat 1 halaman
298)
8.
Oliver
a. Gentleman : hingga
perlakuannya yang gentleman membuatnya merasa bagaikan seorang putri. (paragraf
1 kalimat 3 halaman 140)
b. Baik : "Enggak
sama sekali. Oliver baik banget, kok...” (paragraf 1 kalimat 3 halaman 150)
c. Perhatian : "Kamu
sakit?" Oliver tidak tahan untuk tidak menyentuh pipinya... (paragraf 4
kalimat 1 halaman 154)
d. Pembohong : “Ndak,
Non, Tuan Oliver ndak sakit. Baru saja pergi, kok.” Paragraf 1 kalimat 1
halaman 293)
9.
Vidia Rossa
(Mamanya Anna)
a. Egois : Ia tersadar,
ia sama sekali tidak pernah menanyakan pendapat Annalise mengenai kepindahan
mereka ke Milan (paragraf 6 kalimat 3 halaman 240)
b. Mengabaikan
anaknya : Secara tidak sadar, dia sudah berhenti menjadi seorang ibu lagi bagi Annalise (paragraf 3
kalimat 2 halaman 241)
10. Nadja (Tantenya Anna)
a. Tegas : Sifatnya
tegas,.. (paragraf 3 kalimat 4 halaman 224)
b. Teman curhat yang
setia, baik dan bijak : Beliau adalah teman curhat yang setia, baik saat ia
mendapat nilai ulangan yang jelek di sekolah, atau saat hal-hal menyenangkan
terjadi. Tante Nadja adalah salah satu orang dewasa favoritnya, seseorang yang
selalu mendengarkan dengan sabar dan memiliki nasihat bijak. (paragraf 5
kalimat 2 halaman 225)
Alur
Campuran
: Menceritakan kisah persahabatan di
masa SMA yang di dalamnya terdapat perasaan lain, yaitu cinta. Yang pada
bagian-bagian tertentu kembali menceritakan kehidupannya di masa lalu. Lalu
kembali menceritakan kisah persahabatan mereka yang baik-baik saja sampai
mereka telah mencapai cita-citanya dan menemukan cinta mereka masing-masing.
Latar/Setting
Tempat
1.
Di
atas trampoline : Niki dan Nata berbaring di atas trampolin,...(paragraf 1
kalimat 1 halaman 2)
2.
Garasi
: Nata, yang sudah menunggu dua puluh menit di garasi terbuka rumahnya,...
(paragraf 2 kalimat 1 halaman 9)
3.
Begitu
tiba di sekolah,.. (paragraf 4 kalimat 1 halaman 10)
4.
Ruang
tata usaha : Annalise bertanya sopan pada perempuan di balik meja Tata Usaha.
(paragraf 2 kalimat 2 halaman 24)
5.
UKS
: Ruang UKS kosong. (paragraf 5 kalimat 1 halaman 24)
6.
Perpustakaan
: Niki sedang berdiri di pintu perpustakaan... (paragraf 2 kalimat 2 halaman
46)
7.
Rumah
Nata : "Nat!" Dipanggilnya adik bungsunya melalui tangga yang meliuk
ke arah ruang keluarga di lantai dasar. (paragraf 2 kalimat 1 halaman 47)
8.
Kebun
sekolah : Nata sedang berbaring di atas bangku panjang di samping kebun sekolah.
(paragraf 1 kalimat 1 halaman 62)
9.
Ruang
kelas : murid-murid mulai berhamburan masuk ke kelas,.. (paragraf 1 kalimat 1
halaman 65)
10.
Bandara
: Mereka bertiga duduk di sebaris bangku kayu di tengah bandara yang dingin.
(paragraf 5 kalimat 1 halaman 66)
11.
Parkiran
: ...yang terdengar di parkiran itu hanya tawa. (paragraf 3 kalimat 3 halaman
78)
12.
Rumah
Anna : Selama tinggal di sini, rumah Annalise belum pernah kedatangan tamu.
(paragraf 5 kalimat 1 halaman 80)
13.
Lapangan
basket : Niki minggat dari tepi lapangan... (paragraf 3 kalimat 1 halaman 97)
14.
Aula
: ...mengikuti gadis itu sampai aula. (wish#9 paragraf 2 kalimat 3 halaman 101)
15.
Kafe
: Mereka berhenti di depan sebuah kafe gelato. (paragraf 2 kalimat 1 halaman
123)
16.
Rumah
Niki : Acha yang sedang mengerjakan tugas Fisika di atas meja makan melirik
kakak perempuannya dengan bingung. (wish#12 paragraf 1 kalimat 1 halaman 126)
17.
Kedai
kopi : Mereka masuk ke sebuah kedai kopi. Paragraf 4 kalimat 1 halaman 135)
18.
Rumah
sakit : Niki menghambur ke dalam ruangan tempat Nata sedang dirawat,..
(paragraf wish#28 paragraf 1 kalimat 1
halaman 186)
19.
SMU
Pelita : Pekarangan SMU Pelita dihias apik... (paragraf 5 kalimat 1 halaman
293)
Waktu : Berubah-ubah
1.
Malam
: Mereka berdua sedang menatap bintang-bintang yang mulai terlihat jelas
setelah matahari tenggelam. (paragraf 1 kalimat 1 halaman 2)
2.
Pagi
: tidak lupa menyambar sarapan berupa setangkup roti gandung... (paragraf 3
kalimat 3 halaman 6)
3.
Sore
: Sudah hampir pukul tiga, sebentar lagi murid-murid SMU Harapan pasti akan
bubar. (paragraf 3 kalimat 2 halaman 116)
Suasana
1.
Romantis
: “Kamu... mau jadi pacarku?”... Ketika Oliver merunduk untuk mengecup
bibirnya, Niki memejamkan mata dan membisikkan jawaban itu untuk mereka berdua.
(paragraf 1 dan 2 kalimat 1 dan 3 halaman 172)
2.
Gembira
: Dia gembira karena Niki segera datang ke rumah sakit, meninggalkan
pertandingan basket Oliver... (paragraf 2 kalimat 1 halaman 191)
3.
Menegangkan
: Argumen itu berlanjut, tapi Annalise tidak ingin lagi mendengarkan. (paragraf
3 kalimat 1 halaman 222)
4.
Mengharukan
: Tapi, Mama justru bergerak untuk merengkuhnya lalu menangis di pelukannya.
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 243)
5.
Mengecewakan
: Niki berusaha mengabaikan perasaan kecewa yang menggerogoti hatinya.
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 291)
6.
Menyedihkan
: “Gue harus pergi.” (paragraf 1 kalimat 1 halaman 358)
7.
Bahagia
: Niki menyambut ucapan itu dengan senyum. "I've missed you."
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 371)
Sudut Pandang : sebagai orang ke
3
Niki dan Nata berbaring di atas
trampolin, benda usang itu bergoncang-goncang mengikuti gerakan mereka.
(paragraf 1 kalimat 1 halaman 2
Amanat
1.
Persahabatan
yang sejati adalah persahabatan yang dilandasi rasa saling percaya, tulus, dan
selalu memaafkan.
2.
Cobalah
untuk selalu jujur. Jujur adalah jalan supaya orang
lain dapat menghargai kita dan membantu diri kita sendiri merasa lebih lega.
3.
Persahabatan
antara laki-laki dan perempuan bisa saja berubah menjadi rasa cinta,
mengorbankan perasaan cinta demi menjaga persahabatan adalah lebih baik. Memang
harus ada yang dikorbankan untuk tidak menyakiti salah satu pihak.
4.
Kita
harus selalu bersyukur terhadap apa yang telah kita miliki.
5.
Tidak
perlu bingung memilih antara sahabat, cinta, atau cita-cita. Karena ketiganya
akan selalu berada di sekeliling kita.
6.
Jangan
khawatir dengan kehilangan cinta, karena cinta sejati akan selalu pulang.
UNSUR EKSTRINSIK
Identitas
Pengarang
Refrain
adalah salah satu dari sekian banyak novel dari Winna Efendi. Refrain (2009)
adalah novel ketiga setelah novel pertama Kenangan Abu-Abu (2008) dan novel
kedua Ai (2009) yang diterbitkan Gagas Media. Diantara
novel yang ia tulis, 2 novel sudah diangkat ke layar lebar, yaitu Refrain dan
Remember When. Winna Efendi juga berkontribusi dalam novel edisi
pertama The Journeys (2011), sebuah antologi kisah perjalanan 12 penulis dari
Gagas Media.
Winna Efend
lahir pada tanggal 6 Januari 1986. Penulis wanita satu ini memiliki hobi
membaca dan menonton film. Winna memiliki hobi menulis yang diawali dari
lembaran-lembaran buku hingga akhirnya ia bisa tergabung dengan komunitas
menulis online. Winna tidak hanya menulis dalam Bahasa Indonesia, akan tetapi
ia pun menulis dalam Bahasa Inggris. Ia pun bekerja sebagai freelance
reporter untuk sebuah majalah, dan jurnalis fashion pada komunitas fashion
Indonesia (Fasity).
Nilai-Nilai
Kehidupan
1.
Nilai
Moral : “Ini pertama kalinya ada cewek yang nembak gue langsung seperti ini. I appreciat that, Anna, karena lo jujur
sama gue.” (paragraf 2 kalimat 2 halaman 213)
2. Nilai
Sosial : "Mama Niki membuka sekolah khusus untuk anak-anak yang kurang
mampu," Nata, yang berdiri di sebelahnya, menjelaskan dengan suara pelan.
(paragraf 3 kalimat 1 halaman 87)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar